PROSEDUR, CARA DAN SYARAT PENDIRIAN CV | Irma Devita

CV atau Comanditaire Venootschap adalah bentuk usaha yang merupakan salah satu alternatif yang dapat dipilih oleh para pengusaha yang ingin melakukan kegiatan usaha dengan modal yang terbatas. Karena, berbeda dengan PT yang mensyaratkan minimal modal dasar sebesar Rp. 50jt dan harus di setor ke kas Perseroan minimal 25%nya, untuk CV tidak ditentukan jumlah modal minimal. Jadi, misalnya seorang pengusaha ingin berusaha di industri rumah tangga, percetakan, biro jasa, perdagangan, catering, dll dengan modal awal yang tidak terlalu besar, dapat memilih CV sebagai alternatif Badan Usaha yang memadai.Apakah bedanya CV dengan PT? Baca lebih lanjut

Multiplesite vs Unisite

Masih berkaitan dengan postingan terdahulu tentang unitasker atau multitasker. Tetapi kali ini akan membahas mengenai pengelolaan website. Sebagai seorang yang membuka usaha online,website adalah kantor kita didunia maya yang mennjadi penghubung kita dengan pelanggan. Oleh karena itu kita harus berusaha semaksimal mungkin agar pelanggan dapat menemukan kita. Website kita ada di dunia yang sama dengan website korporasi besar tanpa ada batas. Kita paling tidak bisa mengukur seberapa besar kemampuan kita untuk eksis di dunia maya. Sebuah website yang baru saja kita bangun dapat diibaratkan hanyalah sebatang pohon yang baru saja dibelantara dunia maya. Namun untuk dapat bertahan hidup eksis saja tidak cukup. Perlu ada orang-orang yang datang dan memberi makan pohon yang kita tanam bukan? Jika tidak mendapatkan pasokan makanan yang cukup maka bisa dipastikan tanaman tersebut akan mati. Nah sekarang persoalannya adalah bagaimana kita dapat mendatangkan calon pelanggan untuk meberikan pasokan makanan pada website kita?
Pada dasarnya seperti pertanyaan tentang lebih efektif mana antara unitasker dan multitasker, cuman pertanyaannya sedikit kita modifikasi. Sebaiknya mempromosikan usaha yang kita miliki cukup dengan satu website saja ataukah banyak website? Baca lebih lanjut

Multitasker atau Unitasker?

Mampukah anda mengerjakan beberapa hal bersamaan dan tetap dapat fokus pada semua pekerjaan anda?
Mengerjakan beberapa pekerjaan secara bersama-sama kelihatannya efektif karena beberapa hal yang berbeda dilakukan dalam waktu yang bersamaan. Hemat waktu bukan? Tetapi lihatlah apakah hasil pekerjaan yang anda capai bisa maksimal. Kalau anda tetap bisa mengerjakan kesemuanya dengan hasil maksimal anda patut membanggakan diri karena anda sudah bisa memanage pekerjaan denagan baik.

Saya pribadi sering mengalami kegagalan bila harus melakukan beberapa perkerjaan sekaligus dalam waktu yang bersamaan. Meskipun pada dasarnya manusia lebih pinter dari sistem operasi komputer tapi sebagai seorang manusia saya merasa sulit untuk mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus dengan hasil maksimal.

Dulu saya sering berpikir OS Windows bikinan Microsoft saja bisa multitasking masak kita yang bikinan Yang Maha Kuasa tidak bisa multitasking. Secara teori mungkin iya, tetapi setelah mempraktekkan sendiri pendapat saya tersebut ternyata susah juga dilakukan. Mungkin inilah kelebihan sekaligus kekurangan manusia bisa mikir banyak cuman susah untuk konsisten dalam memberikan pembagian yang adil dalam hal yang dikerjakan.

Sebagai seorang part-time freelancer saya kadang mengerjakan beberapa pekerjaan dengan tipe yang berbeda, kadang saya fokuskan pada satu pekerjaan terlebih dahulu baru pekerjaan yang lainnya. Prioritas pekerjaan biasanya saya dahulukan yang paling mudah untuk dikerjakan terlebih dahulu untuk mengurangi beban pekerjaan baru kemudian pekerjaan lebih sulit.

Kedua hal tersebut pernah saya lakukan dan saya merasa lebih puas dengan cara yang terakhir.Hal ini tidak berlaku multak, mungkin pas dengan kondisi saya tapi belum tentu anda akan cocok dengan cara saya.
Tipe apakah anda? Multitasker atau Unitasker?

Mencintai Kretek Sebagian dari Iman – Abhisam DM

Mencintai Kretek Sebagian dari Iman – Abhisam DM.

….

Akhirnya ini bukan soal kretek belaka, tapi lebih substansiil lagi adalah soal kemandirian bangsa.Hadratusyekh Hasyim Asy’ari pernah menfatwakan “hubbul wathan minal iman” (mencintai tanah air sebagian dari iman) untuk mengobarkan semangat jihad mempertahankan kemerdekaan pada 10 November 1945 di Surabaya.  Barangkali “sah” juga jika mencintai kretek “difatwakan” menjadi sebagian dari iman, untuk mengobarkan semangat jihad mempertahakan kemandirian bangsa dari rongrongan asing. Merdeka!

Lintas Berita – Nouvelix, Distro linux untuk warnet Tampilan XP

3Nouvelix, Distro linux untuk warnet Tampilan XPNouvelix Linux, sudah dirilis dan memberikan kontribusi buat para pemakai software linux dan opensource khususnya bagi para pengusaha warnet, Distro Linux buatan anak bangsa ini dengan tampilan mirip windows XP yang menawan, sehingga pelanggan warnet tidak akan canggung lagi ber-internetan menggunakan operating system linux. Nouvelix memiliki fitur yang lengkap mulai aplikasi internet, networking sampai multimedia. Sebuah solusi yang sangat membantu untuk pengusaha warnet.. baca selengkapnya…

Lintas Berita – Nouvelix, Distro linux untuk warnet Tampilan XP

Blogged with the Flock Browser

Alternative Music Player For LXDE – Aqualung

Several months ago, I just found a great music player very suitable for use with LXDE named Aqualung. It’s lightweight, written in pure C, gtk+2 only, desktop-independent, and feature-rich at the same time. The user interface is more or less similar to that of LXMusic, but it’s much more feature-complete. So, personally it’s my favorite player now. Here are some screenshots: http://aqualung.factorial.hu/screenshots.html

However, it has a major drawback, not supporting pulse audio, which is widely used in modern distros today. In the latest release of Fedora or Ubuntu, even the ALSA emulation provided by PulseAudio cannot work correctly with Aqualung due to unknown reasons. So I haven’t use it for quite a long time due to this unresolved issue. Nevertheless, I still miss this great player. So, finally I do it myself.

I hacked the latest svn source code of Aqualung tonight, and then patch it to add PulseAudio support. Now it supports PulseAudio and work nicely under Ubuntu 9.04. I have sent the patch to the developers and hope it can be accepted and included soon.

For those who are interested, here is my patch: http://people.linux.org.tw/~pcman/aqualung/

This patch is created against svn rev 1072 of Aqualung. PulseAudio support can be turned on with configure option –with-pulse. Cheers!

Project page of Aqualung: http://aqualung.factorial.hu

View Original Article

Blogged with the Flock Browser

Membangun Koneksi Internet di Pedesaan

Koneksi RTRWnet Atom-Media.Net yang aku bangun sudah berjalan 5 bulan ini. Setelah sempat vakum beberapa waktu lalu karena ada persoalan pengambilan tower yang diambil secara mendadak oleh yang punya :). Dengan kerja keras kami akhirnya kami dapt membangun kembali tower untuk melayani beberapa klien.
Usaha ini berawal dari pemikiran saya untuk mendapatkan koneksi internet yang murah dan stabil di lingkungan kampung tempat saya tinggal.  Seperti kita tahu pembangunan infrastruktur internet tidak merata, terutama bagi yang tinggal di pedesaan, apalagi desa di daerah pegunungan. Memang untuk mengakses internet ditempat saya bisa di lakukan dengan menggunakan layanan operator besar seperti Indosat, Telkomsel, 3, XL, Axis dll. tetapi layanan  operator tersebut kualitasnya masih sangat minim slain sinyal yang di dapat cuma GPRS sering putus lagi alias nggak bisa stabil.  Dengan koneksi melalui  GPRS (2,5G)/(2,75G) koneksi yang didapat sangat lambat, apalagi ditambah dengan adanya promo koneksi internet unlimited baik indosat maupun telkomsel keadan tersebut menjadi bertambah parah untuk melakukan dial koneksi saja sering gagal. Jaringan 3G/HSPDA yang dibagun Indosat maupun Telkomsel sepertinya masih sulit menjangkau daerah pedesaan. Ternyata Hanya promonya saja yang gedhe-gedhean orientasi utamanya tetap untuk masyarakat perkotaan. Pembangunan jaringan tetap mengutamakan daerah-daerah perkotaan. (Lha wong jaringan yang diperkotaan saja masih buruk).
Mengharapkan koneksi internet yang bagus di daerah pedesaan jika hanya mengandalkan dan menunggu kebaikan hati operator saja seperti penantian yang tiada akhir.  Apalagi mengharapkan koneksi yang lebih cepat melalui jaringan EVDO, WIMAX mesti menunggu lebih lama lagi.  Kesenjangan pembangunan di Indonesia ternyata berlaku juga untuk pembangunan sarana jaringan internet. Begitulah hidup di pedesaan Indonesia, meskipun biaya hidup sehari-hari relatif lebih murah tetapi  bandwith internet menjadi barang yang sangat mahal. Padahal kebutuhan informasi menjadi kebutuhan mutlak bagi semua orang, baik yang tinggal dei perkotaan maupun di pedesaan.
Hal-hal tersebut menjadi salah satu alasan mengapa kami membangun Jaringan RT-RWnet di kampung kami. Minimnya pengetahuan dasar tentang jaringan tidak menyurutkan niat kami,  kami berkonsultasi dengan teman-teman lama yang menekuni dunia networking, selain itu jug bertanya melalui di forum-forum yang membahas jaringan interntet seperti forum telkom speedy yang diasuh oleh bapak Onno W Purbo,selaku orang yang mepropagandakan internet murah untuk rakyat.

Meskipun apa yang kami bangun ini hanya dalam kecil tetapi semoga dapat berguna bagi masyarakat di Patuk Gunungkidul.